Dalam Lorong Waktu Fajar
Perkara tak sempat terbaca bibirItu mengalungkan sejuta rasa dingin yang bergelanyut
Mimpi di tengah lorong berpasiran kelabu dan bersinarkan hawa fajar
Mengusik-ngusik ketenangan
Dalam lorong waktu fajar
Aku hanya bisa tertunduk
Menyaksikan mereka yang tengah lemas dalam dilema
Di dalam lorong waktu fajar
Mereka mengait-gait sisa pejabat
Sisa secuil lauk untuk si buncit di dalam pusar
Di dalam lorong waktu fajar
Berkeliaran bak pacuan kuda dalam medan
Menyisipkan sejuta semilir dingin di sela-sela kulit itu
Betapa tega sang pemakan devisa bangsa
Menyaksikan si kulit kering dan si perut buncit dalam lorong sempit
Berbau dan fajar tiba hanya menjadi harta yang kuasa. .
Aku perih !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar