Rabu, 14 Desember 2011

Esai tentang "Weton"



Tradisi Masyarakat Kejawen tentang “Weton
Kali ini ayo kita mengulas sedikit tentang budaya yang berkembang di masyarakat kita dan tidak jauh dengan budaya masyarakat jawa yang berkembang sejak dahulu kala mulai jaman kerajaan sampai saat ini. Yang akan kita bahas adalah pandangan masyarakat kejawen atau jawa tentang tradisi percaya pada weton . Misalnya pada acara sebelum upacara pernikahan atau sunatan , harus melalui hitungan-hitungan yang bersumber pada weton .  Weton sudah dibawa masyarakat sejak lahir dan katanya sudah merupakan lambang kepribadian seseorang.
Weton juga memiliki nilai sendiri-sendiri begitupun dengan hari. Menurut tradisi masyarakat jawa jika penggabungan nilai weton dan nilai hari tinggi maka peruntungan yang akan diperoleh juga akan tinggi dan begitu pula sebaliknya. Sedikit ilmu tentang jumlah weton  dan hari yang berkembang di masyarakat jawa adalah : senin memiliki nilai 4, selasa memiliki nilai 3, rabu memiliki nilai 7, kamis memiliki nilai 8, jum’at memiliki nilai 6, saptu memiliki nilai 9 dan minggu memiliki nilai 5. Sementara weton juga ada nilainya yaitu : legi memiliki nilai 5, pahing memiliki nilai 9, pon memiliki nilai 7, wage memiliki nilai 4 dan kliwon memiliki nilai 8.
Berdasarkan itu kita bisa menerawang sedikit jika ada seseorang yang lahir pada hari saptu pahing maka peruntungan hidupnya akan tinggi dan jika kita melihat yang terendah yaitu misalkan ada seseorang yang lahir pada hari selasa wage disuratkan hidupnya tidak begitu memperoleh peruntungan yang baik. Kita tidak di anjurkan mempercayai hal ini. Kepercayaan masyarakat jawa tentang peruntungan weton masih saja dirasakan pada masyarakat sekitar kita, namun seiring perkembangan jaman masyarakat hanya menganggap hal itu adalah sebuah tradisi yang patut dilestarikan saja dan sebuah warisan dari para leluhur yang tidak akan pernah terlupakan dan masih saja tetap ada jika akan melakukan upacara-upacara yang berhubungan dengan masa depan, misalnya pada upacara penikahan, akan bepergian, dan ritual-ritual lainnya.
Sebelum melangsungkan upacara pernikahan misalnya kedua calon mempelai jika ingin mendapatkan peruntungan yang baik setelah menikah nanti harus melalui hitungan-hitungan berdasarkan weton dari mempelai pria dan mempelai wanita. Dan jodoh pun bisa dilihat melalui  hitungan-hitungan weton misalnya saja seorang lelaki yang lahir pada senin wage tidak cocok dengan wanita yang lahir pada hari sabtu pahing . perhitungan seperti ini tidak banyak yang mengetahui dan sebagian besar yang mengetahuinya hayalah orang-orang yang tergolong sudah sepuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar