Jumat, 30 Desember 2011

Krittiikkk ^^


Mabuk Itu Bahaya!
Seperti yang kita ketahui mabuk mabukan itu sangat berbahaya bagi kesehatan. Untuk itu janganlah sekali-kali kita mencoba mabuk-mabukan  apalagi sampai membuat kita tidak sadarkan diri dan yang lebih berbahaya lagi adalah akibat fatal yang menimbulkan  kematian.
Dalam cerpen berjudul “Prosesi” karya dari M.Shoim Anwar, Guru SMA Alhikmah, Jalan Kebonsari Elveka V Surabaya, Jawa Timur. Diceritakan tentang prosesi perawatan jenazah orang yang suka mabuk-manbukan dan dalam cerpen ini ceritanya beralur flash back  atau alur mundur sehingga yang diceritakan bukan langsung prosesi perawatan jenazah melainkan tokoh-tokoh yang berperan didalamnya membawa cerita ini ke masa sebelum sang jenazah meninggal dunia. Orang yang suka mabuk-mabukan pada masa hidupnya ini sangking seringnya mengkonsumsi minuman keras maka tak heran jika dia harus kehilangan nyawanya sendiri dengan minuman yang haram itu .Kita telah mengetahui bahwa kelakuan tokoh utama dalam cerpen ini tidak perlu diteladani dalam kehidupan kita, hal itu sudah jelas tergambar dan tentunya sudah diajarkan kepada kita tentang dampak buruk yang akan jika kita sudah mabuk-mabukan.
Tegas juga sudah disampaikan pada ajaran agama bahwa minuman keras itu haram hukumnya , yang artinya bahwa dilarang kita mengkonsumsinya selain dapat merugikan diri kita sendiri yaitu dapat menganggu kesehatan kita dan kita juga mendapatkan dosa yang besar dalam hitungan amal buruk kita. Jadi, kita harus menjauhkan diri kita dengan barang-barang haram itu dan tidaklah sulit menanamkan pada diri kita tentang bahaya besar yang terjadi jika kita berani untuk mengkonsumsinya, sehingga tergerak pada diri kita untuk tidak mengkonsumsi minuman haram itu…

Rabu, 14 Desember 2011

Esai tentang "Weton"



Tradisi Masyarakat Kejawen tentang “Weton
Kali ini ayo kita mengulas sedikit tentang budaya yang berkembang di masyarakat kita dan tidak jauh dengan budaya masyarakat jawa yang berkembang sejak dahulu kala mulai jaman kerajaan sampai saat ini. Yang akan kita bahas adalah pandangan masyarakat kejawen atau jawa tentang tradisi percaya pada weton . Misalnya pada acara sebelum upacara pernikahan atau sunatan , harus melalui hitungan-hitungan yang bersumber pada weton .  Weton sudah dibawa masyarakat sejak lahir dan katanya sudah merupakan lambang kepribadian seseorang.
Weton juga memiliki nilai sendiri-sendiri begitupun dengan hari. Menurut tradisi masyarakat jawa jika penggabungan nilai weton dan nilai hari tinggi maka peruntungan yang akan diperoleh juga akan tinggi dan begitu pula sebaliknya. Sedikit ilmu tentang jumlah weton  dan hari yang berkembang di masyarakat jawa adalah : senin memiliki nilai 4, selasa memiliki nilai 3, rabu memiliki nilai 7, kamis memiliki nilai 8, jum’at memiliki nilai 6, saptu memiliki nilai 9 dan minggu memiliki nilai 5. Sementara weton juga ada nilainya yaitu : legi memiliki nilai 5, pahing memiliki nilai 9, pon memiliki nilai 7, wage memiliki nilai 4 dan kliwon memiliki nilai 8.
Berdasarkan itu kita bisa menerawang sedikit jika ada seseorang yang lahir pada hari saptu pahing maka peruntungan hidupnya akan tinggi dan jika kita melihat yang terendah yaitu misalkan ada seseorang yang lahir pada hari selasa wage disuratkan hidupnya tidak begitu memperoleh peruntungan yang baik. Kita tidak di anjurkan mempercayai hal ini. Kepercayaan masyarakat jawa tentang peruntungan weton masih saja dirasakan pada masyarakat sekitar kita, namun seiring perkembangan jaman masyarakat hanya menganggap hal itu adalah sebuah tradisi yang patut dilestarikan saja dan sebuah warisan dari para leluhur yang tidak akan pernah terlupakan dan masih saja tetap ada jika akan melakukan upacara-upacara yang berhubungan dengan masa depan, misalnya pada upacara penikahan, akan bepergian, dan ritual-ritual lainnya.
Sebelum melangsungkan upacara pernikahan misalnya kedua calon mempelai jika ingin mendapatkan peruntungan yang baik setelah menikah nanti harus melalui hitungan-hitungan berdasarkan weton dari mempelai pria dan mempelai wanita. Dan jodoh pun bisa dilihat melalui  hitungan-hitungan weton misalnya saja seorang lelaki yang lahir pada senin wage tidak cocok dengan wanita yang lahir pada hari sabtu pahing . perhitungan seperti ini tidak banyak yang mengetahui dan sebagian besar yang mengetahuinya hayalah orang-orang yang tergolong sudah sepuh.

Drama "Imaji"


Aku Dalam Khayalku
Jam istirahat telah tiba, aku duduk terdiam di depan pintu kelas. Terlintas dalam benakku membayangkan sosok yang tiba-tiba datang melambai-lambai memanggilku dan seperti memiliki nyawa, suara, perasaan yang kemudian memanggilku untuk bercengkrama.
Kopsis   : Ada apa dikau duduk termangu dalam lamunan sepert itu ?
Aku        : aku binggung apa yang harus ku laku ?
Kopsis   :buat   apa kau harus binggung ? masih banyak yang akan kau temui bukan ?
Aku        : aku binggung harus kemana ..
Kopsis   : datanglah padku dan kau akan senang..
Aku        : tidak semua orangmampu disaat seperti ini !!
Kopsis   :saat apa? Saat apa yang kau maksud itu ??
Aku        : aku tak sanggup jika hanya berdiri di depanmu saja !
Kopsis   : maksud kamu?
Aku        : ketehuilah , saat seperti ini aku tak mampu mendekatimu karna tak ada selembar rupiah pun yang bersarang pada sakuku..
Kopsis   : baiklah, aku mengerti … tak apa kau melamunkanku . asalkan kau tak terbawa emosi dan akan berbuat curang padaku..!!
Beberapa menit kemudian,
Aku terbangun dari lamunanku. Tatkala bel berbunyi (kkkrrrrriiiiiiiiiiiiiiiinnnnngggggg). Aku tersenyum , tersadar bahwa telah menghayal sendiri berbincang-bincang dengan tempat yang tak asing itu. Aneh dot..????????